Melalui situs ini penulis ingin
mengumandangkan kembali penggunaan obat-obat asli peninggalan nenek
moyang di Nusantara ini, selain sebagai langkah awal dalam keikutsertaan
menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan dan budaya leluhur yang jarang
dimiliki bangsa-bangsa lain di dunia ini, juga dalam rangka
mengembangkan semuanya itu sesuai dengan kebutuhan jaman. Kita tahu
bahwa bumi Nusantara yang subur dan beriklim tropis ini sangat
memungkinkan bagi tumbuh suburnya berbagai macam tanaman yang berkhasiat
obat. Hutan belantara yang membentang luas hampir di semua pulau jelas
menunjukkan besarnya kekayaan negeri kita termasuk utamanya dalam hal
ketersediaan jumlah dan macam tanaman obat yang ada di dalamnya. Sungguh
suatu hal yang ironis sekali jika di negeri tercinta ini masih banyak
penghuni yang menderita sakit dan tak kunjung sembuh hanya karena tak
tahu apa obatnya.
Upaya penyembuhan penyakit melalui ramuan herbal tradisional perlu ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas, sebab bahan masih melimpah di Nusantara yang beriklim tropis, bukan sekedar menunjang kesehatan tapi juga meningkatkan nilai komersial warisan nenek moyang agar anak cucu bisa hidup sejahtera.
Rabu, 13 Januari 2016
Bagaimana kesembuhan akan datang ???
Kesembuhan adalah mutlak kehendak Tuhan YME. Namun sesuai hukum sebab
akibat, kesembuhan tidaklah datang begitu saja, ia harus diupayakan.
Sakit harus diobati, baik dengan cara dan sarana yang sangat sederhana
sampai dengan yang paling canggih dan mahal Padahal sakit adalah salah
satu cobaan dalam hidup. Kita pernah dengar bahwa Tuhan tidaklah akan
memberi cobaan melainkan sebatas kemampuan yang Tuhan berikan kepada
kita. Itulah sebabnya sering kita dengar dan lihat seseorang yang kaya
raya menghabiskan kekayaannya demi kesembuhan dari penyakitnya, begitu
kekayaannya ludes, ternyata hanya dengan pengobatan yang sederhana dan
murah justru ia menjadi sembuh. Memang secara logika obat yang mahal
biasanya lebih akurat dalam hal penyembuhan karena bahan dan
pembuatannya pun memerlukan biaya mahal, namun tetap saja ia tidak akan
pernah menjadi penyembuh yang pasti dan mutlak. Sebab jika demikian
halnya maka hanya orang-orang yang mampu membeli obat mahal saja yang
bisa sembuh total dan berusia panjang atau bahkan tidak bisa mati.
Back to nature
Pengenalan bahan dan cara pengobatan penyakit kiranya sudah ada semenjak
dimulainya sejarah kehidupan manusia, sejak jaman purba sampai sekarang, dan
itu selalu berkembang selaras dengan perkembangan budaya manusia dan
jamannya. Disamping penemuan-penemuan baru dalam penyediaan bahan dan
cara-cara pengobatan, maka banyak pula langkah-langkah penggalian ilmu
pengetahuan tentang hal tersebut dengan bersumber dari kebudayaan lama yang
ternyata masih sangat relevan dengan penanggulangan berbagai penyakit masa
kini. Bahkan dengan semakin banyaknya diketemukan bahaya atau resiko
penggunaan bahan dan cara pengobatan modern dimana-mana, banyak para ahli
pengobatan yang justru menyarankan melalui slogan “Back to nature” agar kita
lebih banyak menggunakan bahan dan cara pengobatan lama atau kuno yang
ternyata lebih aman.
Sarang semut, yang telah digunakan penduduk Papua selama ber abad-abad
bahkan mungkin sudah ribuan tahun kiranya kini menjadi bahan obat yang mulai
populer di kalangan kaum elit. Daun kelor, yang oleh sebagian besar
masyarakat jaman dulu secara mistik dikenal mempunyai energi yang dapat
menghilangkan pengaruh negatif /jahat pada jasad orang yang meninggal dunia (orang Jawa menyebut Lelembut),
ternyata merupakan pesan rahasia untuk menyatakan bahwa daun kelor memiliki
kandungan nutrisi yang amat kaya dan lengkap yang sangat diperlukan bagi
kebutuhan pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia.Ternyata kandungan zat dalam tanaman ini mampu mengusir unsur-unsur penyebab penyakit seperti kuman, baksil, ataupun virus yang semuanya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Begitu pula sambiloto (sandilata) yang tertera dalam kitab Sri Rama,
dikisahkan mampu menyembuhkan luka-luka bala tentara kera yang kalah
melawan para raksasa, bahkan juga mampu menghidupkan yang telah tewas.
Cerita tersebut kiranya untuk menyatakan betapa mujarabnya khasiat obat yang
dikandung oleh daun sambiloto. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya
penelitian yang menyimpulkan bahwa kandungan zat dalam tanaman ini mampu
mengatasi banyak penyakit yang sering diderita manusia.
Demikian pula kunyit yang dulu pernah dijadikan bahan anti infeksi pada saat dukun mengkhitan seorang anak, untuk memotong/mengkhitan alat kelamin maka sang dukun
menggunakan welat (pisau dari kulit bambu) yang diiriskan terlebih dahulu
pada rimpang kunyit.
Sudah saatnya kita semua kembali memperhatikan dan memperhitungkan segala apa yang ada dan terjadi di alam ini, sambil selalu mengingat sang Maha Pencipta menurut keyakinan yang ada di hati masing-masing.
Salam sejahtera untuk saudaraku sebangsa dan setanah air.
Langganan:
Postingan (Atom)