Belum lama ini kita menyaksikan bagaimana kiat Pemerintah dalam upaya menggerakkan dan mengembangkan BUMN-BUMN di negeri ini, simak saja tayangan di link ini :
Baik dari laporan menteri maupun dari arahan Presiden, kita semua bisa menyadari betapa nyata komitmen mereka pada goal yang akan dicapai yang semua diharapkan bermuara pada kesejahteraan rakyat Indonesia secara adil dan merata. Apabila semula negeri kita yang kaya raya dengan sumber daya alam ini hanya mampu berkutat menjadi tukang gali tambang (tembaga, emas, batu bara, nikel dsb.), tukang tanam tanaman bernilai tinggi (sawit, kayu, karet dsb), hanya mampu menyediakan bahan mentah, hari ini pemerintah (sesuai arahan Presiden) ingin dan mulai merintis semua komoditas itu ke sistem hilirisasi, kita harus mampu menghadirkan barang jadi atau paling tidak setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun manca negara. Dalam arti lain, dari yang semula bangsa kita hanya jadi kuli penyedia bahan mentah, karena faktanya yang jadi boss adalah mereka yang punya modal (umumnya orang-orang asing), maka dijaman merdeka seperti sekarang, setelah melalui berbagai cara pemerintah mulai berupaya agar kepemilikan sumber-sumber daya alam itu bergeser menjadi milik pemerintah atau swasta dalam negeri, saatnyalah kita harus bangkit mengupayakan semua produksi yang berawal dari sumber daya alam Indonesia ini bisa diproses oleh bangsa kita sendiri untuk dijadikan barang-barang yang siap dikonsumsi atau digunakan baik secara domestik maupun internasional. Saatnya kita harus bisa memproses semua barang produksi itu dari hulu sampai hilir, sehingga diharapkan bangsa ini bisa menjadi tuan di negri sendiri.
Di bidang kesehatan, telah banyak dan akan semakin banyak dilahirkan para tenaga ahli di bidang ini, baik sebagai dokter maupun para ahli farmasi yang pengetahuannya sudah tidak kalah dengan ahli-ahli dari luar negeri, namun dalam keseharian masih nampak jelas bahwa yang mereka gunakan baik peralatan maupun obat-obatan hampir semuanya didatangkan dari luar negeri yang pasti harganya lebih tinggi. Padahal semua itu paling banyak bahan bakunya sudah ada di negeri ini, baik itu macam peralatan maupun jenis obat-obatan yang digunakan. Di jaman berkembangnya covid-19 inipun sangat jelas terbaca, betapa besarnya biaya yang ditanggung pemerintah maupun masyarakat, karena mulai dari APD, peralatan medis (alat tes dsb.), alat-alat kedokteran, obat-obatan, vaksin dsb. semua didatangkan dari luar, paling-paling hanya peti mati yang dibuat di dalam negeri.
Menyikapi hadirnya pandemi di negeri kita (walaupun di luar negeri juga sedang menghantui) yang saat ini sedang melandai, pemerintah tak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada agar kita bisa tetap tangguh dalam menghadapi kemungkinan berkembangnya Covid-19 gelombang ke 3 (yang kabarnya lebih menular). Pengalaman pahit di gelombang ke 2 ( sekitar bulan Juni sampai September 2021 yang lalu), yang banyak menelan korban (yang sakit sampai yang meninggal dunia) baik itu handai taulan, tetangga bahkan sampai anggota keluarga sendiri, hendaknya menjadi pelajaran berharga buat kita semua yang masih selamat. Saat ditulisnya naskah ini, negri tetangga kita Singapura, Malaysia dan juga Australia sedang mengalami peningkatan jumlah kasus aktif, sedang di negri kita jumlahnya secara global menurun (walau di beberapa provinsi ada kenaikan).
Sebagai masyarakat yang tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berkembang setiap saat, kita hendaknya membangun sikap-sikap keteladanan positip baik yang sesuai himbauan pemerintah maupun terhadap lingkungan masing-masing, untuk bisa saling menjaga kesehatan dan juga saling tolong-menolong jika terjadi musibah. Faktor kesehatan harus benar-benar mendapat porsi perhatian yang lebih, baik itu bagi diri sendiri maupun lingkungannya. Penerapan prokes dengan 3 M dilengkapi vaksin yang tuntas, serta disiplin menjalani pola hidup sehat dan menjaga kebersihan (juga selalu diiringi do'a menurut cara masing-masing) semoga bisa menjadi sarana penyelamatan kita semua dari musibah pandemi ini.
Tidak lepas dari upaya penyelamatan dari musibah gelombang ke 3 di atas, penulis juga menghadirkan dan menyiapkan sesuatu yang bisa pembaca lihat di Sini dan juga yang ini.