Sudah 11 bulan pandemi Covid-19 melanda negeri ini sejak bulan Maret 2020 yang lalu, tak ada tanda-tanda bahwa dia akan berlalu. Sampai hari ini kita semua menyadari bahwa keberadaan penyakit yang satu ini memang sangat istimewa, berbeda dengan semua jenis penyakit yang lain baik yang disebabkan oleh kuman, baksil, bakteri maupun virus. Seluruh dunia bergetar hebat dalam menanggulangi kehadiran virus Corona ini, bahkan negara yang paling adidaya pun rasanya tak mampu menghadapi penyebarannya. Sampai saat ditulisnya risalah ini (22 Januari 2021), Amerika Serikat, salah satu negara yang kita kenal paling canggih, paling modern teknologinya pun ternyata malah yang paling banyak mengalami penyebaran penyakit ini. Tercatat ada sejumlah 24,7 juta penduduk yang terpapar, dengan rata-rata penambahan kasus setiap hari sekitar 188,110 orang yang terkonfirmasi.
Segala upaya telah dilakukan di semua negara termasuk Indonesia ini yang sejak awal (mulai bulan Maret 2020) telah banyak berupaya dengan segala cara agar pandemi ini tidak berkembang, agar putus mata rantai penularannya, agar masyarakat ini terhindar dari paparan Corona, agar bangsa ini terbebas dari penderitaan akibat berkembangnya penyakit ini. Walaupun tidak melaksanakan lock down, namun negeri kita dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pun ternyata tingkat perekonomian tetap mengalami penurunan sampai tinggal 2%. Hampir semua jenis lapangan kerja terhambat proses perjalanannya, tersendat atau terhenti aktifitasnya bahkan ada yang bangkrut sama sekali. Memang ada pula jenis pekerjaan yang mengalami kemajuan misalnya jasa pengantaran barang, Rumah Sakit pun semakin sibuk bahkan sampai menolak pasien karena tempatnya sudah penuh. Akan tetapi secara mayoritas dari semua jenis lapangan kerja, mulai penjual makanan, transportasi, perkantoran, pasar, maal, pariwisata dengan segala penunjangnya, sampai pekerja seni dan sebagainya semua terkendala dengan adanya Covid-19 ini. Para ahli dan juga tentunya pemerintah telah melakukan berbagai terobosan guna penanggulangan kiprah virus ini beserta seluruh dampak negatifnya. Bukannya tanpa hasil, semua itu ada hasilnya. Tetapi dari semua keberhasilan itu ternyata belum mampu mengimbangi laju perkembangan penularan virus ini termasuk kerusakan yang ditimbulkannya pada tubuh manusia. Virus bermutasi menjadi semakin ganas perusakannya dan semakin cepat penularannya.
Akhir-akhir ini telah dimulai pemberian vaksin kepada masyarakat (mulai 13 Januari 2021, dan Presiden Joko Widodo berkenan mengawali paling pertama menerima suntikan vaksin), namun kasus penularan tetap berlanjut dan penambahan jumlahnya semakin seru, begitu pula angka kematian sudah mencapai angka 200 sampai 300-an perhari. Mungkinkah hal semacam ini bisa berakhir cepat atau lambat ??? Memang, tak satupun dari semua ciptaan Tuhan yang ada ini akan abadi, semua mengenal awal dan akhir termasuk munculnya virus Corona. Akan tetapi sebagaimana virus-virus yang lain yang sekarang masih ada seperti virus flu burung, hepatitis, Sars, juga virus penyebab Flu dll. kiranya baru akan bisa punah bersama kepunahan manusia itu sendiri.
Maka dari itu upaya yang dilakukan adalah memutus mata rantai penularannya baik melalui kegiatan 3 T ( Testing, Tracing, Treadmet) maupun 3 M ( Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker, dan Menjaga jarak), serta pelaksanaan PSBB sampai PPKM yang sampai detik ini masih berlanjut.
Nah apalagi yang akan dilakukan pemerintah bersama masyarakat berikutnya ??? Kita tunggu saja lakon berikutnya.
Penulis hanya mengajak dan menyarankan agar kita semua selalu berupaya meningkatkan daya tahan tubuh masing-masing, sebab sepengetahuan penulis, virus hanya bisa dilawan dengan daya tahan tubuh yang tangguh. Untuk dapatnya membangun daya tahan tubuh yang baik, Tuhan YME telah banyak menyediakan bahan di sekeliling kita baik itu berupa tumbuh-tumbuhan (KLIK DI SINI), udara yang sehat serta bahan-bahan mineral yang tersimpan di bumi, tinggal kita yang harus mencari dan memanfaatkannya. Tentang kebugaran, kesehatan, kekuatan dan keselamatan, semua sudah gratis diberikan oleh Tuhan YME, tinggal bagaimana menjaganya.
Salam sejahtera...